Serial Komedi

Maryam mah Kapok




Diam-diam Maryamah bersembunyi dibalik pintu untuk menunggu Ida pulang belanja. Ini adalah pembalasan dendam Nyi Mercon yang sakit hati pada suami korban. Begitu Ida memasuki rumah, dengan gerak terlatih Maryamah melemparkan mercon ke dalam keranjang belanjaan yang ditenteng Ida.

TAR TAR TAR TAR! Suara letusan sambung-menyambung.

Ida, yang sialnya punya penyakit latah, kontan meringkuk kayak pistol di lantai dengan sikap menyerah kalah.

„Kompeni... kompeni... eh, kompeni...!“ Ida meracau tak henti-henti kayak kaset rusak.

„Merdeka!“ Maryamah berteriak nyaring dan garing.

„Merdeka!“ sahut Ida latah.

Maryamah terkekeh-kekeh. Ia tambah iseng.

„Hidup Maryamah!“ pekik Maryamah penuh kebanggaan pada diri sendiri.

„Hidup!” Ida ngikut.

„Maryamah keren, booo!“

„Boooo!“

„Huahahaha!“

„Huahahaha!“

Sambil tertawa-tawa Maryamah pergi meninggalkan Ida yang masih jadi pistol-pistolan di lantai.

„Huahahaha... booo.... huahahaha....booo.... huahahaha....!“ Ida masih terus mengulang-ulang teriakan Maryamah tadi tanpa bisa berhenti.

Sejam kemudian Muktar tiba di rumah. Dia kaget melihat Ida kayak orang kesurupan, meringkuk sambil ketawa-ketawa sendiri. Bak anak muda pilem India, Muktar beraksi berlebihan untuk menyelamatkan istrinya.

„Kenapa kau, Istriku?“ Muktar merengkuh bahu Ida yang sudah lemas.

Hanya satu kata yang sanggup terucap dari mulut perempuan hamil itu,

„Booo... „

Lalu Ida pingsan.

0 komentar:

Posting Komentar