Chat for A date?
Chatting buat cari pacar, serius?
Chatting buat cari pacar, serius?
Ya gitu deh yang terjadi belakangan ini di SMA 2000.
Para ABG-ers itu kena demam chatting.
Bahkan Icha, sohib Aisyah Putri yang belum lama pakai jilbab
sampai punya rencana nikah muda setelah beberapa kali chatting
dengan cowok yang punya nickname Cute Guy.
Nikah?
Ya ampyuuun... sampai segitunya?
Para ABG-ers itu kena demam chatting.
Bahkan Icha, sohib Aisyah Putri yang belum lama pakai jilbab
sampai punya rencana nikah muda setelah beberapa kali chatting
dengan cowok yang punya nickname Cute Guy.
Nikah?
Ya ampyuuun... sampai segitunya?
Ternyata lagi demam internet juga melanda abang-abangnya Aisyah Putri, lho
Keempat cowok yang merasa ganteng itu ikut-ikutan chatting,
blogging... friendster, multiply, face book, you know-lah...
Keempat cowok yang merasa ganteng itu ikut-ikutan chatting,
blogging... friendster, multiply, face book, you know-lah...
Eh, jangan lupa ada tips-tips dari Aisyah Putri supaya tetap pede
Lah, apa hubungannya pede dengan chatting ya? hehehe.
Terus tips chatting islami, bahkan ada bonus
interview Aisyah dengan Mbak Asma Nadia, yang ternyata suka nge-net juga lho!
Makanya bawa buku ini ke kasir
biar ngintip halamannya-nya jadi halal! Hehehe...
Lah, apa hubungannya pede dengan chatting ya? hehehe.
Terus tips chatting islami, bahkan ada bonus
interview Aisyah dengan Mbak Asma Nadia, yang ternyata suka nge-net juga lho!
Makanya bawa buku ini ke kasir
biar ngintip halamannya-nya jadi halal! Hehehe...
*******
Buku ini merupakan seri revisi (bukan sekadar republish) dari Aisyah Putri Chat Online yang pernah diterbitkan penerbit syaamil
Kali ini hadir dengan editing yang lebih baik, begitu juga ilustrasi isi yang lucu-lucu dan ilustrasi kaver yang menarik. Nggak cuma itu ditambah bonus tulisan baru.
Apa jadinya kalau Aisyah Putri ketemu dengan Asma Nadia, si pengarangnya?
Cari tahu hanya di edisi Chat for A date!
Cari tahu hanya di edisi Chat for A date!
Plus: tips biar pede dan internet-an ala Asma Nadia (hasil wawancara AP dengan AN, seru karena tiba-tiba ada pengganggu yang tulalit yang bolak balik muncul seperti iklan yang tidak diminta... lucu!:P)
- Jadian, Boleh Dong?
Masih ingat, kan sama Aisyah Putri, cewek sipit kelas I SMA yang disayang setengah mati oleh empat abangnya yang unik-unik itu? Iya… Aisyah Putri datang lagi dengan kemasan baru, lebih cantik plus bonus komik! Karya Asma Nadia, peraih tiga kali penghargaan Adikarya Ikapi sebagai salah satu penulis remaja terbaik nasional ini dijamin bikin kamu senyum, ketawa-ketiwi, sekaligus haru. FYI, serial Aisyah Putri ini merupakan seri remaja islami yang telah terjual lebih dari 50 ribu eksemplar.
Jadian, Boleh Dong? Merupakan edisi revisi Aisyah putri: Mr. Penyair. Bedanya... ada cerita-cerita barunya juga plus... KOMIK!
Endorsment:
“Buku baru Asma Nadia pasti jaminan mutu! Harus cepat2 diburu!
Kalo gak, huu pasti aku jadi malu! Yuuu, ke toko buku ....
Kalo gak, huu pasti aku jadi malu! Yuuu, ke toko buku ....
- Boim Lebon, Penulis Cerita Komedi Anak dan Remaja, Produser TV
Sinopsis:
Akhir-akhir ini Icha, salah satu sahabat Aisyah Putri, ribut banget soal pacaran. Boleh nggak sih dalam Islam?
Ups, bukannya pacaran sering bikin emosi terganggu. Bikin resah kalau dia nggak SMS, nggak nelepon, nggak naruh status ‘jadian’ di Facebook, atau lama nggak kirim-kirim email misalnya… . Tapi Icha masih aja ngotot. Memangnya apa sih manfaat pacaran?
Icha: Pacaran tuh biar ada tempat ngobrol, curhat, terus bantuin kalau
ada masalah.
Aisyah, dkk: Kenapa nggak ke Guru BP, aja atau ke psikolog kalau gitu?
Icha: Pacaran biar ada yang nganterin ke sana ke mari, dong!
Aisyah, dkk: Hihihi, ini pacar apa tukang ojek, ya?
By the way, anyway, busway… masih panjang obrolan Icha VS Aisyah en friends: Retno, Elisa dan Linda… yang terakhir cewek bertubuh besar yang merasa mengerti bahasa…um… binatang?
Oh, no! Maksud Linda… dia sangat yakin bisa mengerti bahasa … seluruh bakwan gorengan Ibu Kantin!
“Whaaat?”
“Yup…trust me. They call me all the time!”
Jadi, itu alasan Linda sering ke kantin. Bukan karena dia suka makan… oh, jangan salah! Tapi karena hati kecil Linda nggak pernah tega mendengar jeritan bakwan-bakwan di kantin yang selalu memanggil-manggilnya, dalam ratapan melebihi anak tiri.
“Mami Linda… Mamiiii… Mami Lindaaaa…”